Translate

Rabu, 22 Februari 2012

Sebuah kalimat Insya Allah



Suatu hari senja yang cantik dengan semburat jingga keemasannya, dibawah sana tampak sepasang kakak beradik sedang bercengrama dengan akrabnya. Senja yang menghidangkan keakrapan diantara keduanya.
Tiba –tiba terlintas dalam pikiran adik beberapa istilah arab yang sangat familier dia dengarkan daritipi-tipi
Adik :”kakak adik tadi baru nonton flim religius dan adek  dapati ada 1 perkataan yaitu syukran,afwan, tu istilah apa kak dan apa maksudnya....????
Kakak  : “emm tu namanya bahasa arab de  syukran artinya terima kasih”.
Adik :”ooo.....ooo”( matanya yang bulat semakin ceria ketika semburat senja menerpa wajahnya,trus ngangguk-ngangguk )
Kakak : “ nah kalau Afwan artinya maaf”,
Adik :” e...heeem”( masih tetap menjawab dengan bahasa tubuh, kalau tadi ngangguknya keatas sekarang ngangguknya kebawah, gak lama tidur...herrr...herrr....herrrr...eh enggak deng yang tidur tu anak kucing di kaki meja),
Adik :”gitu ya kk...!!!”
Kakak:” nah sekarang adik paham kan....???
Adik :” Insya Allah kk”,
Kakak:” Emmm Alhamdulillah, nah skarang kakak mau tanya...kalau Insya Allah yang tadi adik ucapkan artinya apa??”.
(Adik seyum penuh kemenangan )
Dengan semangat 45 adik langsung teriak : “tu kak ma gampil kk...Insya Allah tu artinya kalau ade janji tapi adek tidak yakin bisa menepatinya”.
sang kakak begong..?????...!!!!
Saudariku cerita diatas hanyalah deskripsi dari realita kehidupan saat ini,  mungkin kata  Insya Allah  adalah kata yang sangat sering kita temui dan kita ucapkan, tapi sangat sedikit yang mau benar2 tulus berkata Insya Allah dengan makna yang sebenarnya. Dan mungkin banyak lagi ”ADIK-ADIK” lain yang belum paham dan masih menganut kata Insya Allah  menjadi sebuah ungkapan yang di ucapkan ketika kita tidak nyakin akan merealisasikan apa yang kita ucapkan....yah kurang lebih kalimat pembebas  diri...!!!!
Padahal kita semua tau pasti kata Insya Allah  artinya jika Allah menghendaki.....dalam artian apa yang kita usahakan dan kita rencanakan secara keseluruhan kembali kepada Allah....Istilahnya ikhtiar dulu baru tawakal.
kisah lain ketika seseorang berkata “Insya Allah (saya enggak janji ya.!) saya akan datang PESKIL (pesantren kilat) ”,  tapi dalam hatinya berkata ”iiihhhhhhhhhh males banget, tu kan acara hanya buat orang2 yang pengen sadar,akukan masih muda banget...masih punya banyak waktu sebelum sadar nanti”. Pas acara dah dimulai ehhh orang yang ditunggu2 gak datang...dan yang ditunggu malah asyik JJS alias jalan-jalan sore, dalam hati dia merasa sudah terbebas dari janji kan kemarin sudah bilang Insya Allah ,jadi kalau2 malaikat tanya fulana kanapa kamu tidak menepati janji terhadap saudarimu entar tinggal jawab kan saya sudah bilang Insya Allah( jika Allah menghendaki)artinya hari itu Allah tidak menghendaki saya hadir di PESKIL tu....(malaikat ngambil godam buat ketok kepalanya...!!!!)
Saudaraiku sebuah kata Insya Allah memang artinya JIKA Allah Menghendaki tapi dalam pengablikasiannya ketika seorang telah mengatakan Insya Allah dia wajib melaksanakannya, artinya kita benar-benar harus menepati janji, terlebih lagi janji yang dangannya kita menyertakan/menjaminkan Allah Zat yang tidak pernah sekalipun ingkar janji. Saudariku jangan sampai dengan perantara ini Allah menurunkan murka terhadap diri2 kita. Astagfirullah.... Astagfirullah.... Astagfirullah.... ,naudzubillahimindzalik....

Firman Allah SWT, “Hai orang-orang yang beriman, penuhilah aqad-aqad* itu.” (QS.al-Maa’idah:1) Dan firman-Nya, “Hai orang-orang yang beriman, mengapa kamu mengatakan apa yang tidak kamu perbuat.? Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tiada kamu kerjakan.” (QS.ash-Shaff:3-4), dan ayat-ayat lainnya.

Di dalam kitab ash-Shahihain dari nabi SAW, beliau bersabda, “Tanda orang munafiq ada tiga…” Di antaranya disebutkan: bila berjanji, ia berdusta. Dengan begitu, mengingkari perjanjjan merupakan salah satu sifat orang-orang munafik sehingga ia diharamkan.

Hadits yang dikeluarkan at-Turmudzi, bahwa nabi SAW bersabda, “Jangan berdebat dengan saudaramu, jangan mencandainya dan berjanji padanya lalu kemudian kamu mengingkari (melanggar)nya.”